Solusi Shrinkage dengan RFID: Pengertian, Proses, dan Aplikasinya
- Marketing Tudi
- 10 Nov
- 4 menit membaca

Di era ritel dan logistik yang serba cepat, shrinkage atau susut persediaan menjadi tantangan besar yang menekan margin dan mengganggu akurasi stok. Kerugian bisa muncul dari pencurian, kesalahan administrasi, hingga kerusakan barang. Teknologi UHF RFID menawarkan visibilitas tingkat item dan otomasi proses yang membantu mendeteksi, mencegah, dan menganalisis shrinkage secara lebih tepat.
Pengertian Shrinkage
Shrinkage adalah selisih negatif antara stok seharusnya dan stok fisik akibat faktor seperti pencurian internal, pencurian eksternal, kesalahan pencatatan, salah kirim, hingga kerusakan. Dalam konteks RFID, shrinkage ditangani melalui identifikasi unik setiap item menggunakan tag UHF RFIDĀ sehingga pergerakan barang dapat dipantau otomatis sejak penerimaan, penyimpanan, penjualan, hingga keluar gerai. Berbeda dengan label barcode yang perlu line of sight, RFID dapat dibaca massal tanpa kontak visual, sehingga audit stok dan kontrol pintu keluar menjadi lebih efisien.
Fungsi RFID
RFID memiliki beragam fungsi, mulai mencegah kehilangan barang hingga meminimalkan kesalahan pencatatan. Berikut fungsi-fungsi UHF RFID untuk menekan shrinkage.
1. Deteksi Keluar Masuk Barang Secara Real Time
RFID memungkinkan pembacaan otomatis ketika item melewati titik kritis seperti area penerimaan, gudang, ruang belakang, hingga pintu keluar. Data ini membantu mengidentifikasi item yang keluar tanpa transaksi sah sehingga shrinkage dapat ditekan.
2. Audit Stok Cepat dan Akurat
Dengan handheld UHF RFID, tim dapat melakukan stock count berkala dalam hitungan menit. Akurasi meningkat karena setiap item ber-EPC unik, sehingga anomali stok yang berpotensi menjadi shrinkage cepat terlihat.
3. Visibilitas Rantai Pasok End-to-End
Tag yang sama dapat diikuti dari pabrik, DC, hingga store. Jejak digital ini membantu penelusuran sumber shrinkage, misalnya kehilangan saat transit atau salah putaway.
4. Analitik Penyebab dan Peringatan Dini
Middleware menganalisis pola pergerakan item dan mencocokkan dengan data POS. Ketidaksesuaian memicu alert, misalnya item melewati gate tanpa transaksi atau melewati area terlarang di jam tertentu.
5. Integrasi dengan POS, CCTV, dan EAS
Data RFID dapat dikaitkan dengan transaksi POS serta rekaman CCTV untuk investigasi. Sistem ini juga dapat melengkapi atau menggantikan EAS tradisional dengan identifikasi item yang spesifik.
Komponen RFID
Berikut komponen utama sistem UHF RFID yang umum dipakai untuk pengendalian shrinkage.
1. Tag UHF RFID
Label atau inlay UHF RFID berisi EPC unik untuk identifikasi tingkat item. Dapat berupa label perekat untuk fashion, tag hang untuk aset, atau form factor khusus untuk kategori logam dan cairan.
2. Reader UHF RFID
ReaderĀ tetap di area portal, kasir, atau pintu keluar, serta reader genggam untuk audit stok. Reader mengirim data ke middleware untuk diproses menjadi event bisnis.
3. Antena
AntenaĀ portal, ceiling, atau shelf menyalurkan gelombang radio dan menangkap respons tag. Penempatan dan pola radiasi dikalibrasi agar area baca tepat dan meminimalkan bacaan silang.
4. Middleware dan Aplikasi
Perangkat lunak edge atau server yang melakukan filtering, event processing, business rules, dan integrasi ke POS, WMS, atau ERP. Menyediakan dashboard shrinkage dan notifikasi.
5. Infrastruktur dan Aksesori
Meliputi jaringan, power, mounting, enclosure gate, printer-encoder RFID untuk proses source tagging dan reprinting, serta perangkat keselamatan kerja di area pemasangan.
Cara Kerja
Secara garis besar, proses pengendalian shrinkage dengan UHF RFID dimulai dari pemberian tag ke setiap item dan peng-encoding EPC yang terkait dengan data SKU. Saat penerimaan, reader membaca tag untuk memverifikasi kuantitas dan kesesuaian dokumen. Di dalam toko atau gudang, pembacaan berkala dengan handheld atau antena area menciptakan visibilitas posisi dan jumlah aktual.
Ketika item bergerak melewati area sensitif seperti pintu keluar atau backdoor, antena portal membaca tag secara otomatis. Middleware membandingkan event dengan data transaksi POS atau dokumen pengeluaran. Jika ada item keluar tanpa transaksi sah, sistem memicu alarm, mengirim notifikasi, atau mengunci gerbang sesuai kebijakan. Data historis dianalisis untuk menemukan pola shrinkage dan akar masalahnya.
Kelebihan
Teknologi ini menawarkan berbagai keunggulan dalam meningkatkan efisiensi operasional.
1. Identifikasi Tingkat Item yang Spesifik
Berbeda dengan EAS yang hanya mendeteksi keberadaan tag, RFID mengidentifikasi item mana yang berpindah sehingga investigasi lebih cepat dan akurat.
2. Pembacaan Massal Tanpa Line of Sight
Ratusan item dapat dibaca sekaligus tanpa perlu diarahkan ke scanner. Hal ini mempercepat audit stok dan kontrol pintu keluar.
3. Jarak Baca Panjang dan Fleksibel
UHF RFID memiliki jangkauan baca yang memadai untuk portal, ceiling reader, ataupun handheld, sehingga desain sistem dapat disesuaikan dengan layout.
4. Integrasi Data yang Kuat
Data RFID dapat langsung terhubung dengan POS, WMS, ERP, hingga CCTV, memungkinkan analitik shrinkage yang kaya konteks dan dapat ditindaklanjuti.
Kekurangan
Meski memiliki banyak keunggulan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya.
1. Biaya Tag dan Infrastruktur Awal
Setiap item membutuhkan tag UHF RFID serta investasi pada reader, antena, dan middleware. Perlu perhitungan ROI yang realistis.
2. Sensitivitas Terhadap Lingkungan
Material logam dan cairan dapat memengaruhi performa baca. Diperlukan pemilihan tag khusus dan pengujian site survey.
3. Desain Sistem dan Kalibrasi
Penempatan antena, tuning daya, serta penentuan zona baca krusial agar tidak terjadi false positive atau missed read pada area portal.
4. Perubahan Proses dan Manajemen Perubahan
Implementasi RFID menuntut disiplin proses baru seperti source tagging dan penanganan exception. Pelatihan dan SOP harus disiapkan.
Aplikasi di Berbagai Industri
Teknologi ini kini digunakan di berbagai sektor karena fleksibilitas dan efisiensinya.
1. Retail Fashion
RFID membantu visibilitas item-level, kontrol fitting room, dan portal exit untuk menekan pencurian sekaligus meningkatkan ketersediaan ukuran dan warna.
2. Supermarket dan FMCG
Mempercepat penerimaan, melakukan cycle count rak belakang, serta mendeteksi pergerakan barang bernilai tinggi di area keluar masuk staf.
3. Logistik dan Pusat Distribusi
Monitoring pergerakan carton dan item bernilai, memverifikasi loading dan unloading, serta mencegah shrinkage saat transit.
4. Manufaktur
Pelacakan WIP dan finished goods, kontrol area penyimpanan, dan verifikasi pengeluaran barang dari area produksi ke gudang.
5. Healthcare
Pelacakan obat bernilai tinggi dan alat medis, kontrol akses ruang farmasi, serta audit stok yang cepat dan akurat.
6. Perpustakaan
Mengurangi kehilangan buku melalui gate RFID, mempercepat inventaris koleksi, dan memudahkan proses peminjaman dan pengembalian.
Kesimpulan
Shrinkage menurunkan profitabilitas dan mengganggu ketersediaan barang. Dengan UHF RFID, perusahaan mendapatkan visibilitas tingkat item, kontrol pintu keluar yang akurat, serta data historis untuk analitik penyebab sehingga program loss prevention menjadi lebih efektif.
Di dunia industri, keberhasilan proyek RFID untuk mengatasi shrinkage ditentukan oleh rancangan zona baca, pemilihan tag sesuai material, integrasi dengan POS atau WMS, serta tata kelola perubahan di operasional harian. Kombinasi desain teknis yang tepat dan disiplin proses akan menghasilkan manfaat yang berkelanjutan.
Sebagai penyedia solusi RFID end-to-end, TUDIĀ siap membantu Anda merancang sistem RFID yang efisien dan terintegrasi. Tim TUDI menyediakan reader UHF, antena gateway, handheld, middleware, serta layanan integrasi POS dan ERP. KonsultasikanĀ kebutuhan Anda bersama tim ahli TUDI untuk menemukan solusi terbaik bagi bisnis Anda.




