top of page

Barcode vs RFID: Perbedaan, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

  • Gambar penulis: Marketing Tudi
    Marketing Tudi
  • 7 Jul
  • 5 menit membaca

Diperbarui: 8 Jul

Seorang wanita yang mengenakan rompi keselamatan kuning sedang memindai paket-paket di gudang menggunakan barcode scanner, sambil memegang papan jalan. Latar belakangnya menampilkan rak-rak yang terbungkus plastik biru.

Di era digital saat ini, efisiensi operasional menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan bisnis. Salah satu solusi yang mendukung efisiensi tersebut adalah otomatisasi proses identifikasi dan pelacakan aset. 


Barcode dan RFID (Radio Frequency Identification) merupakan dua teknologi yang paling banyak digunakan untuk tujuan ini. Meskipun sama-sama menggantikan pencatatan manual dan mengurangi kesalahan input data, Barcode dan RFID memiliki perbedaan mendasar, baik dari cara kerja maupun keunggulannya. 


Perbedaan Barcode vs RFID

Walaupun Barcode dan RFID sama-sama digunakan untuk identifikasi otomatis, kedua teknologi ini memiliki mekanisme yang berbeda dan berdampak pada pengalaman pengguna serta efisiensi proses.


1. Pengertian

Barcode adalah sistem pembacaan data yang menggunakan kumpulan kombinasi ketebalan dan jarak garis vertikal untuk menandakan suatu data tertentu. Kombinasi garis vertikal tersebut kemudian akan “dibaca” oleh Reader yang memancarkan sinar laser pada barcode tersebut.


RFID (Radio Frequency Identification) juga merupakan sistem pembacaan data, namun perbedaannya adalah RFID menggunakan gelombang radio sebagai medianya. Gelombang radio ini yang dikeluarkan oleh RFID Reader yang kemudian diterima dan dipantulkan kembali oleh Tag RFID. 


2. Komponen

Pada barcode, sistem hanya terdiri dari dua komponen utama, yaitu barcode (label yang dicetak) dan barcode reader. Barcode reader berfungsi sebagai alat pemindai yang membaca informasi dari barcode lalu mengirimkannya dalam bentuk data digital ke komputer atau sistem backend.


Sedangkan sistem RFID terdiri dari tiga komponen utama, yakni RFID reader, Tag RFID, dan antena. RFID reader berfungsi sebagai pemindai, tag RFID sebagai penyimpan data, dan antena sebagai penghubung transmisi sinyal antara tag dan reader. Komponen yang lebih kompleks ini memungkinkan RFID untuk memiliki fungsi yang lebih fleksibel dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi.


3. Media Pembacaan

Media pembacaan barcode sepenuhnya mengandalkan cahaya laser dari reader yang harus diarahkan tepat ke barcode. Hal ini membuat barcode hanya bisa dibaca dalam kondisi visual yang jelas dan tidak terhalang. Proses pemindaian pun dilakukan satu per satu.

Sedangkan RFID menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi datanya. Gelombang ini dapat menembus hambatan fisik seperti kardus, plastik, bahkan dinding tipis, sehingga RFID memungkinkan pemindaian massal dalam satu waktu, bahkan ketika objek tidak dalam kondisi visible secara langsung.


4. Jarak Pembacaan

Jarak pembacaan barcode umumnya sangat terbatas, hanya beberapa centimeter hingga satu meter, sehingga kurang efektif untuk kebutuhan pemindaian massal. Barcode scanner juga sering terkendala jika barcode tergores, kotor, atau tidak sejajar dengan reader. 


Di sisi lain, RFID reader mampu membaca tag RFID dalam radius hingga 20 meter, tergantung pada jenis tag dan reader yang digunakan. Hal ini membuat RFID sangat unggul dalam efisiensi waktu dan tenaga saat melakukan pelacakan atau inventarisasi barang dalam jumlah besar.


Cara Kerja Barcode vs RFID

Cara kerja barcode adalah dengan memindai pola garis vertikal pada barcode yang tercetak di kemasan produk oleh Reader. Pola visual ini kemudian dikonversi menjadi data digital yang diproses oleh sistem komputer. Proses pemindaian barcode membutuhkan kontak visual langsung atau line of sight, artinya pemindai harus diarahkan tepat ke barcode agar bisa terbaca.


Sedangkan RFID menggunakan teknologi gelombang radio yang dikeluarkan oleh RFID Reader untuk membaca data pada Tag RFID. Dengan hal ini, RFID memiliki kemampuan untuk membaca data secara nirkabel, tanpa perlu kontak visual langsung serta membaca beberapa Tag RFID secara langsung dalam waktu yang relatif bersamaan.


Keunggulan dan Kekurangan Barcode dan RFID

Ketika memilih antara Barcode atau RFID, penting untuk memahami keunggulan dan kekurangan masing-masing teknologi, terutama dari sisi kecepatan, kapasitas data, dan ketahanan di lingkungan kerja. Berikut ini perbedaan keunggulan dan kekurangan Barcode vs RFID yang perlu anda ketahui.


Keunggulan Barcode

Barcode menawarkan beberapa keunggulan yang membuatnya cocok untuk berbagai skala bisnis, terutama untuk kebutuhan sederhana dan implementasi cepat. Berikut kelebihannya:


1. Mudah Digunakan, Ekonomis, dan Implementasi Cepat

Barcode sangat mudah digunakan dan biaya implementasinya rendah. Proses pemasangan, pelatihan karyawan, dan integrasi dengan perangkat kasir atau software stok umumnya dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa kendala berarti.


2. Fleksibel, Familiar, dan Integrasi Tidak Rumit

Penggunaan barcode sudah sangat umum di berbagai industri. Integrasinya pun tidak rumit—cukup plug and play tanpa perlu perubahan besar pada sistem IT yang sudah ada.


Kekurangan Barcode

Meski praktis, barcode juga memiliki beberapa keterbatasan yang bisa menjadi kendala untuk kebutuhan bisnis yang lebih kompleks. Berikut kekurangannya:


1. Terbatas pada Kontak Visual, Jarak Dekat, dan Rentan Rusak

Barcode membutuhkan kontak visual langsung antara scanner dan label serta hanya dapat dipindai dari jarak sangat dekat, umumnya beberapa sentimeter hingga maksimal sekitar satu meter. Hal ini membuat barcode tidak efektif untuk kebutuhan pelacakan massal atau dalam area yang luas. Selain itu, jika barcode kotor, tergores, atau terlipat, pemindaian bisa gagal sehingga kurang andal di lingkungan kerja yang berat atau proses cepat.


2. Kapasitas Data Sangat Terbatas

Barcode hanya mampu menyimpan informasi sederhana, seperti kode produk atau nomor seri, sehingga kurang cocok untuk kebutuhan pencatatan data lebih detail.


3. Integrasi Manual dan Kurang Efisien untuk Skala Besar

Meskipun mudah diintegrasikan, sistem barcode tetap mengandalkan pemindaian manual satu per satu sehingga kurang efisien untuk proses bisnis yang membutuhkan otomatisasi dan kecepatan tinggi.


Kelebihan RFID

RFID hadir sebagai solusi modern yang menawarkan keunggulan signifikan, terutama dalam hal efisiensi waktu dan fleksibilitas integrasi sistem. Berikut kelebihannya:


1. Pemindaian Cepat, Massal, dan Efisien

RFID mampu membaca banyak tag sekaligus (mass scanning) secara otomatis dan dari jarak jauh. Hal ini sangat menghemat waktu untuk inventarisasi dalam jumlah besar atau proses distribusi yang memerlukan kecepatan tinggi.


2. Kapasitas Data Besar dan Keamanan Tinggi

Tag RFID dapat menyimpan data lebih banyak serta mendukung pengamanan data, sehingga cocok untuk pelacakan aset yang membutuhkan informasi detail dan keamanan ekstra.


3. Integrasi Fleksibel ke Sistem Otomatisasi

RFID dapat diintegrasikan dengan berbagai software manajemen stok, ERP, atau sistem otomatisasi lain, sehingga mempermudah pencatatan tanpa harus pemindaian manual.


4. Tahan di Lingkungan Ekstrem

RFID tetap dapat berfungsi di suhu ekstrem, kelembaban tinggi, atau kondisi fisik berat sehingga cocok untuk industri dengan lingkungan kerja menantang.


Kekurangan RFID

Meski menawarkan banyak keunggulan, RFID tetap memiliki beberapa tantangan, terutama terkait biaya dan aspek teknis tertentu. Berikut kekurangannya:


1. Investasi Awal Lebih Tinggi dan Proses Implementasi Lebih Kompleks

RFID memerlukan biaya awal yang lebih besar untuk pembelian tag, reader, serta perangkat tambahan lainnya. Proses implementasi juga kadang lebih kompleks dibanding barcode, apalagi jika integrasi ke sistem yang sudah ada belum pernah dilakukan sebelumnya.


2. Potensi Gangguan Sinyal dan Perlu Penyesuaian Material

RFID dapat mengalami gangguan sinyal ketika digunakan di lingkungan dengan banyak material tertentu, seperti logam atau kondisi khusus lainnya. Meskipun terdapat RFID tag yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah ini, harga tag dengan spesifikasi khusus tersebut umumnya lebih tinggi sehingga bisa menjadi pertimbangan tambahan dalam perhitungan biaya operasional bisnis.


3. Butuh Keahlian Khusus dalam Pengaturan Sistem

Selain itu, pengaturan sistem dan integrasi RFID seringkali memerlukan keahlian teknis tertentu agar dapat berfungsi optimal, khususnya pada implementasi berskala besar atau di lingkungan dengan tantangan teknis tinggi.


Kesimpulan: Menentukan Solusi Terbaik untuk Bisnis

Setelah memahami berbagai aspek teknis, keunggulan, dan kekurangan antara Barcode dan RFID, langkah selanjutnya adalah menentukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional bisnis. Pilihan terbaik sangat bergantung pada skala usaha, tingkat efisiensi yang ingin dicapai, serta potensi pertumbuhan bisnis di masa depan. Berikut adalah gambaran singkat mengenai kapan sebaiknya memilih Barcode atau RFID sebagai teknologi utama dalam proses identifikasi aset.


Barcode tetap menjadi solusi praktis dan ekonomis jika kebutuhan pelacakan aset masih sederhana dan volume barang tidak terlalu besar. Dengan proses implementasi yang mudah dan biaya rendah, barcode dapat memenuhi kebutuhan bisnis skala kecil hingga menengah.


Namun, jika target bisnis adalah efisiensi lebih tinggi, pelacakan otomatis yang akurat, serta integrasi data yang lancar, RFID menjadi pilihan utama. 


TUDI sebagai penyedia Sistem Barcode dan RFID dapat membantu implementasi untuk perusahaan Anda. RFID dari TUDI juga dilengkapi DERAS Protocol yang mampu mempercepat waktu implementasi hingga dapat selesai dalam beberapa hari saja, mengatasi permasalahan implementasi RFID yang terkenal memakan waktu lama.


Anda juga dapat berkonsultasi dengan tim ahli kami untuk mengetahui lebih lanjut mengenai implementasi Barcode dan RFID untuk usaha Anda. 


 
 
bottom of page