top of page

UHF vs NFC RFID: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Aplikasinya

  • Gambar penulis: Marketing Tudi
    Marketing Tudi
  • 31 Okt
  • 6 menit membaca

Diperbarui: 3 Nov

Two NFC chips on a dark background with blue wave signals. "TUDI" logo and "www.tudi.id" text on a red gradient.

Di tengah kebutuhan visibilitas rantai pasok dan pengalaman pengguna yang ringkas, pemilihan teknologi RFID yang tepat menjadi kunci. Perbandingan UHF vs NFC kerap muncul saat bisnis menimbang jarak baca, kecepatan, kemudahan integrasi, dan skenario penggunaan. Artikel ini menyajikan perbedaan, fungsi, komponen, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta aplikasi UHF vs NFC agar Anda dapat memilih teknologi yang paling sesuai.


Pengertian UHF vs NFC

UHF dan NFC sama-sama bagian dari teknologi RFID yang memanfaatkan gelombang radio untuk identifikasi otomatis. Perbedaannya terutama pada cara berkomunikasi, jarak baca, kecepatan, dan skenario penggunaan.


NFC (Near Field Communication) beroperasi pada 13,56 MHz untuk komunikasi jarak sangat dekat melalui sentuhan atau tap. NFC dirancang untuk interaksi cepat dan aman antara perangkat yang kompatibel, misalnya ponsel ke tag atau ponsel ke terminal pembaca. Umumnya digunakan untuk pembayaran non tunai, kontrol akses, ticketing, pairing perangkat, autentikasi produk, dan pengalaman pelanggan berbasis tap.


UHF RFID (Ultra High Frequency, 860 sampai 960 MHz) memanfaatkan pantulan sinyal (backscatter) sehingga mampu membaca pada jarak lebih jauh dengan laju baca tinggi. UHF ideal untuk operasi mass read seperti portal gudang, inventori tingkat item, dan pelacakan work in process di lini produksi.


Fungsi UHF & NFC

Bagian ini merangkum peran utama UHF dan NFC agar mudah disejajarkan dengan kebutuhan proses.


NFC unggul untuk interaksi jarak sangat dekat yang menuntut kontrol pengguna, seperti pembayaran, login, ticketing, otentikasi, dan penautan pengalaman digital. Model interaksinya tap based sehingga cocok untuk aplikasi yang memerlukan consent langsung dari pengguna.


UHF lebih tepat untuk pelacakan massal tanpa line of sight. Contohnya inventori cepat di rak, validasi pergerakan melalui portal inbound dan outbound, WIP tracking, serta kontrol akses kendaraan di area operasional.


Komponen UHF

Ringkasan komponen UHF dan perannya dalam arsitektur sistem RFID.


1. Tag UHF

Tag UHF tersedia dalam berbagai bentuk, mulai label kertas atau film untuk item level hingga hard tag industri dan on metal tag untuk permukaan logam. Ukuran antena, bahan substrat, dan tuning menentukan jarak baca, orientasi, serta performa di dekat logam atau cairan. Chip umumnya menyediakan memori TID, EPC, dan USER. Praktik terbaik adalah melakukan serialisasi EPC, mengunci password sesuai kebijakan keamanan, serta mencetak barcode atau teks manusiawi pada label untuk inspeksi cepat. Ketahanan lingkungan ditentukan oleh rating seperti IP, temperatur operasi, serta ketahanan terhadap bahan kimia dan abrasi. Opsi pemasangan mencakup perekat industri, rivet, sekrup, cable tie, atau housing khusus.


2. Reader UHF

Reader UHF tersedia dalam tipe fixed untuk portal dan konveyor, serta handheld untuk mobile scanning. Fixed reader biasanya memiliki 2 sampai 8 port antena, daya pemancar hingga sekitar 30 sampai 33 dBm, dukungan mode padat pembaca, GPIO untuk sensor dan lampu indikator, serta konektivitas Ethernet, PoE, Wi Fi, atau serial. Handheld menggabungkan antena kompak, baterai, komputer genggam, serta aplikasi inventori. Fitur penting meliputi sensitivitas penerima yang baik, kemampuan penyaringan di tepi jaringan, dan dukungan SDK agar integrasi ke WMS atau ERP lebih cepat.


3. Antena UHF

Antena UHF menentukan cakupan dan konsistensi baca. Pilihan polarisasi linear atau circular, nilai gain, dan lebar sudut pancar memengaruhi jangkauan serta sensitivitas terhadap orientasi tag. Antena near field cocok untuk jarak sangat dekat seperti meja encoding, sedangkan far field digunakan untuk portal dan area baca beberapa meter. Perhatikan penempatan, tinggi pemasangan, serta jalur kabel agar rugi sinyal minimal.


4. Middleware dan Integrasi

Middleware berfungsi menyaring dan menormalisasi data agar siap dikonsumsi aplikasi bisnis. Fitur umum mencakup deduplication berbasis waktu menginap, penyaringan RSSI, penentuan arah pergerakan dengan dua antena, serta pembentukan event masuk dan keluar. Integrasi ke WMS, ERP, atau MES dapat dilakukan melalui REST, pesan antrian, atau MQTT, lengkap dengan model data standar seperti EPCIS.


Komponen NFC

Ringkasan komponen NFC yang umum beserta karakteristiknya untuk operasi jarak sangat dekat.


1. Tag atau Kartu NFC

Berbentuk stiker, kartu, wristband, atau inlay dengan antena kumparan. Menyimpan data dalam format NDEF untuk memicu aksi pada ponsel seperti membuka URL, aplikasi, atau verifikasi. Tersedia varian memori, tingkat keamanan, serta opsi sekali tulis atau tulis ulang sesuai kebutuhan kampanye atau autentikasi.


2. Perangkat Pembaca NFC

Terminal pembayaran, panel akses, kios layanan mandiri, atau smartphone yang mendukung mode reader. Faktor penting meliputi kompatibilitas standar ISO 14443 Type A atau Type B, dukungan antarmuka aman, serta kinerja decoding yang cepat untuk meminimalkan waktu tap.


3. Perangkat NFC Aktif

Smartphone atau perangkat wearable yang berperan sebagai pembaca, emulasi kartu, atau peer to peer. Dengan aplikasi yang tepat, perangkat ini dapat menulis tag, membaca konten, mengotentikasi, dan menghubungkan pengalaman digital ke dunia fisik.


4. Middleware dan Integrasi

Mengelola registrasi perangkat, otorisasi, dan pelaporan. Integrasi ke sistem bisnis seperti POS, IAM, CRM, atau aplikasi mobile dilakukan melalui SDK dan API. Untuk autentikasi produk, middleware mengelola validasi TID atau UID unik dan korelasi dengan data produk.


Cara Kerja

Perbandingan alur komunikasi UHF dan NFC dari aktivasi tag hingga pembacaan data.

Pada NFC, pembaca menghasilkan medan magnetik pada 13,56 MHz yang menginduksi tegangan pada kumparan antena tag di jarak sangat dekat. Energi ini mengaktifkan chip dan tag kemudian memodulasi kembali medan tersebut untuk mengirim data ke pembaca. Model interaksinya menuntut kedekatan dan arah yang konsisten sehingga kontrol pengguna terjaga.


Pada UHF, pembaca memancarkan gelombang elektromagnetik di kisaran 860 sampai 960 MHz. Tag memanen energi dari gelombang yang datang untuk mengaktifkan chip, lalu memantulkan sinyal dengan modulasi backscatter ke antena pembaca. Pola ini memungkinkan jarak baca beberapa meter dan laju baca tinggi sehingga ideal untuk operasi mass read.


Kelebihan UHF

UHF RFID memiliki serangkaian kelebihan sebagai berikut:


1. Jarak Baca Panjang

Mencapai beberapa meter sehingga efektif untuk portal dan area gudang yang luas.


2. Laju Baca Tinggi

Mendukung pembacaan serentak dalam jumlah besar untuk kebutuhan mass read dan throughput tinggi.


3. Varian Tag Beragam

Tersedia label, hard tag, hingga on metal untuk permukaan logam dan lingkungan menantang.


4. Integrasi Sistem Mudah

Mudah dihubungkan ke WMS atau ERP untuk pembaruan data inventori secara real time.


5. Ekosistem Perangkat Luas

Pilihan fixed reader, handheld, dan antena multiport memudahkan penyesuaian arsitektur.


Kelebihan NFC

NFC memiliki serangkaian kelebihan sebagai berikut:


1. Interaksi Terkontrol oleh Pengguna

Model tap memungkinkan aksi yang disengaja sehingga cocok untuk pembayaran, login, dan pairing perangkat.


2. Keamanan dan Standarisasi

Dukungan standar ISO 14443 dan spesifikasi NFC Forum memudahkan interoperabilitas dan kontrol keamanan.


3. Integrasi Mobile Native

Smartphone modern dapat membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan tag sehingga distribusi aplikasi lebih cepat.


4. Pengalaman Pelanggan

Memicu konten digital, promosi, atau panduan produk secara instan melalui satu sentuhan.


5. Tulis Baca Jarak Dekat

Stabil untuk update data berulang pada titik inspeksi yang memerlukan presisi kedekatan.


Kekurangan UHF

UHF RFID memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:


1. Sensitivitas Material

Kinerja dapat turun pada logam dan cairan bila tidak memakai tag khusus.


2. Desain Antena Presisi

Memerlukan penempatan dan pengaturan antena yang tepat untuk hasil baca stabil.


3. Potensi Interferensi

Lingkungan RF padat bisa menurunkan kualitas pembacaan jika tidak ditata dengan baik.


4. Variasi Regulasi Wilayah

Perbedaan kanal dan daya per negara menuntut konfigurasi sesuai regulasi setempat.


5. Biaya Infrastruktur

Portal multi gate dapat memerlukan investasi awal perangkat yang lebih besar.


Kekurangan NFC

NFC memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:


1. Jarak Baca Sangat Pendek

Memerlukan kedekatan yang nyaris menempel sehingga tidak cocok untuk pelacakan area luas.


2. Throughput Terbatas

Tidak dirancang untuk mass read pada kapasitas tinggi seperti di gudang.


3. Ketergantungan Perangkat

Pengalaman sering bergantung pada dukungan perangkat konsumen, OS, dan pengaturan keamanan.


4. Lingkungan Logam Tertentu

Performa bisa menurun jika tag tidak didesain untuk lingkungan logam atau jika antena terhalang.


5. Manajemen Siklus Hidup Tag

Kampanye yang dinamis memerlukan pengelolaan konten, keamanan, dan rotasi media secara berkelanjutan.


Aplikasi UHF

Contoh penerapan UHF pada sektor operasional dengan kebutuhan jarak baca jauh.


1. Retail

Inventori item level dan portal gudang untuk inbound dan outbound lebih cepat.


2. Logistik dan Pergudangan

Pelacakan pergerakan di dock door, cross docking, dan konsolidasi secara otomatis.


3. Manufaktur

WIP tracking, traceability komponen, dan validasi proses di konveyor atau stasiun kerja.


4. Healthcare

Pelacakan aset klinis dan linen skala besar untuk memastikan ketersediaan peralatan.


5. Transportasi

Gate kendaraan, pelacakan bagasi, dan identifikasi kontainer.


Aplikasi NFC

Contoh penerapan NFC pada proses yang menuntut interaksi jarak dekat dan pengalaman pengguna.


1. Pembayaran dan Ticketing

Tap to pay, kartu transportasi, dan tiket acara dengan waktu transaksi singkat.


2. Akses dan Identitas

Kartu karyawan, visitor pass, dan login ke perangkat atau aplikasi.


3. Autentikasi Produk

Verifikasi keaslian melalui tap ke tag pada kemasan untuk pengalaman pelanggan.


4. Pemasaran Berbasis Tap

Menghubungkan materi fisik ke konten digital, promosi, atau loyalty langsung di ponsel.


5. Smart Maintenance

Titik inspeksi peralatan yang menyimpan log servis dan panduan teknis melalui satu sentuhan.


Kesimpulan

UHF dan NFC menawarkan nilai yang berbeda sesuai kebutuhan operasional. UHF unggul untuk jarak baca lebih jauh dan mass read di lingkungan logistik dan manufaktur. NFC menonjol pada interaksi jarak dekat yang terkendali, aman, dan ramah pengguna untuk pembayaran, akses, dan pengalaman digital.


Keputusan pemilihan harus mempertimbangkan tujuan proses, jarak target, densitas bacaan, material lingkungan, serta integrasi ke sistem bisnis. Uji coba lapangan disarankan agar parameter tag, antena, daya, dan aplikasi sesuai konteks.


Sebagai penyedia solusi RFID end to end, TUDI siap membantu Anda merancang arsitektur UHF atau NFC yang efisien dan terintegrasi. Konsultasikan kebutuhan Anda bersama tim ahli TUDI untuk menemukan solusi terbaik bagi bisnis Anda.


 
 
bottom of page